Setelah viral tentang Pendeta
Joshua Harris dan Worship Leader Hillsong, Marty Sampson meninggalkan
imannya, muncullah seorang teolog yang secara berani mendesak orang-orang
Kristen lainnya untuk mempertahankan imannya.
John Piper adalah namanya.
Kepada orang-orang Kristen, dia mengatakan bahwa tanpa rahmat Tuhan semua orang
Kristen pasti akan murtad dan masuk neraka.
John Piper adalah seorang rektor
di Betlehem College and Seminary di Minneapolis, Minnersota. Selain itu, dia
juga dikenal sebagai pendiri website yang sudah dikenal oleh dunia yakni
DesiringGod. org. Tahu kan website tersebut ?
Dalam sebuah sesi konferensi Sing! Conference yang bernama "Ask Pastor John" yang
diadakan di Nashville, Tennesse, tersebut, pewawancara bertanya kepada John
mengenai kejadian yang terjadi dikalangan pemimpin gereja tanpa secara spesifik merujuk nama Joshua
Harris.
Pewawancara berkata, " Apa yang akan kamu katakan kepada mereka yang memiliki rasa tidak percaya yang sehat terhadap apa yang dipercaya hati mereka sendiri? Yang melihat kepada pria ini yang meninggakan injil, dan kita berkata,'Apakah hal ini bisa terjadi kepada saya juga? Bisakah saya suatu hari nanti berjalan meninggalkan iman saya, menjauh dari pasangan saya bahkan meninggalkan Yesus?"
Mengenai pertanyaan itu, John
Piper menjawab, " Jawaban singkat saya adalah ya, dan hal yang menarik
mengenai jawaban itu adalah bahwa bagi kebanyakan orang ini adalah ajakan untuk
mempertanyakan doktrin keselamatan kekal, yang saya yakini. Hal ini bukanlah
ajakan untuk mempertanyakan doktrin keselamatan
kekal untuk mengatakan, 'Ya, saya bisa melakukan kemurtadan hari ini, dan masuk
ke neraka.' Saya ingin tahu, apakah ini perbandingan yang mengagetkan juga bagi
kamu?"
"Tidak satupun yang kamu
lakukan baik itu tindakan yang tegas atau inspirasi yang akan menyelamatkanmu.
Tidak satupun yang kamu rasakan, yang kamu pikirkan, yang kamu inginkan, yang
kamu lakukan, mendorong tindakan jiwa atau raga kamu, sehingga membuat Allah
memilih kamu, menentukan takdirmu, memanggil kamu, menjaga kamu, atau
memuliakan kamu. Semua itu adalah hadiah gratis dari Tuhan. Jadi, tidak seorangpun
jangan memiliki pola pikir bahwa, "Aku bisa mencegah ini terjadi."
Aku tidak bisa, dan kamu pun tidak bisa, hanya Tuhan yang bisa.“
Setiap orang harus mengganti perasaannya
stabilitas yang berasal dari dirinya dengan stabilitas yang bersumber dari
Allah. “Untuk itu, dibutuhkan pengentahuan Alkitab dan doa serta pencarian
kehidupan rohani yang dalam," lanjut Piper.
Pendeta tersebut mengutip
sebuah ayat firman Allah di Roma 8:30 yang berbunyi, "Dan mereka yang
ditentukanNya dari semua, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang
dipanggilNya, mereka itu juga
dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga
dimuliakanNya."
"Nggak ada yang jatuh. Itu sebabnya saya sangat percaya kepada keamanan atau keselamatan yang abadi. Antara nubuatan, predestinasi, panggilan, pembenaran, permuliaan, nggak akan ada yang terhilang. Tidak sama sekali. Itu adalah jaminan yang sejati,"jelas Piper.
"Kamu aman di dalam
Kristus, tapi kemana kamu sepenuhnya di tangan Tuhan. Jika Tuhan setia kepada
kamu, maka kamu akan berhasil. Jika kamu tidak berhasil, itu bukan karena Dia
yang menyebabkannya. Jadi, itulah dasar dari apa yang aku yakini dan juga
pikirkan," sambungnya.
Penulis buku 'Don't Waste
Your Life," itu juga melanjutkannya dengan membahas tentang tanggung jawab seorang Kristen,
"Disamping mereka yang dibenarkan dan dimuliakan, ada banyak perintah bagi
kita untuk terus bertahan. Misalnya di Filipi 2:12, yang sebagian berbunyi,
"....kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar...."
BACA JUGA :
Siapa Sangka! Setelah Melayani, Worship Leader Hillsong Ini Malah Dilarikan Ke Rumah Sakit
Selain itu, dia juga
mengatakan bahwa setiap hari, dia juga berlutut dan berdoa, meminta Tuhan untuk
terus memegangnya.
"Dosa begitu kuat jika
kamu menghilangkan Tuhan dari hidupmu. Tuhan menggenggam John Piper, dan jika
Tuhan melepaskan tangan-Nya dari saya hari ini, maka saya akan murtad. Itu
tergantung padaNya, bukan pada saya."
Pendeta itu, menekankan pada
pendengarnya supaya mereka senantiasa membenamkan diri mereka ke dalam Firman
Allah dan berseru kepada-Nya.
"Jika saya ingin
percaya, saya harus memiliki Firman. Begitulah caraNya menjaga saya. Itulah
cara kita berpikir dalam kehidupan Kristen ini, bahwa ada Tuhan yang selalu
berdaulat yang sudah memilih kita sebelum dunia ini dijadikan, yang sudah
memanggil kita untuk diriNya sendiri, dan akan menjaga kita."
Joshua Harris adalah penulis buku Kristen terlaris yakni 'I Kissed Dating Goodbye' yang baru-baru ini menulis di Instagramnya dan mengatakan bahwa dia dan istrinya, Shannon, sudah bercerai dan kemudian dia sudah tidak seorang Kristen lagi, dalam arti meninggalkan imannya. Tidak lama setelah itu, mantan Worship Leader sekaligus penulis lagu di Gereja Hillsong, Marty Sampson menyusulnya dengan postingan Instagram yang serupa bahwa dia benar-benar kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan.
Sebagai seorang Kristen,
salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk terus bertahan dengan iman kita
adalah membaca Firman Allah, menggenggam tangan Allah dan terus berdoa
kepada-Nya. Tanpa Tuhan, maka kita tidak akan pernah bisa setia sampai
akhirnya, tanpa kerendahan hati, maka kita akan murtad dan menyalahkan Tuhan.
Itu sebabnya, teruslah berdiri dalam ruang maha kudus Allah dan mengenali isi hatiNya
melalui Kitab Suci.